Perlu Ditemukan Mesin Pertumbuhan Baru di Kepri
Anggota Komisi XI DPR Andreas Eddy Susetyo saat mengajukan pertanyaan dihadapan seluruh mitra kerja Komisi XI DPR, di Kantor Bank Indonesia, Batam, Kepri, (Foto : Tiara/Andri).
Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo menilai perlu ditemukannya mesin pertumbuhan baru yang bisa segera diimplementasikan. Hal tersebut dipandang sebagai sumber penyelesaian persoalan yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
“Saya kira memang yang menjadi inti sebelum kita bicara pada tingkat kemiskinan dan pengangguran di Kepri, yaitu agar menemukan mesin pertumbuhan baru yang segera bisa diimplementasikan untuk kesejahteraan masyarakat di Provinsi Kepri ini,” ujar Andreas saat rapat dengan jajaran mitra kerja komisi XI DPR dalam rangka kunjungan kerja di Batam, Kamis (26/10/2017).
Pada saat pertemuan, politisi asal F-PDIP ini turut menyayangkan data yang ditampilkan BPS (Badan Pusat Statistik) tidak ‘update’ dengan kondisi Provinsi Kepri saat ini. “Saya heran dengan data yang diberikan oleh BPS, di sini tertulis jumlah tenaga kerja di Kepri sebesar 250 ribu. Sedangkan dari data yang saya punya, sangat menurun sekali yakni hanya sebesar 26 ribu,” jelasnya.
Lebih lanjut Ia juga mempertanyakan sedikitnya jumlah industri pada sektor perikanan, pariwisata dan industri berbasis sektor maritim yang ada di Provinsi Kepri. Ia berharap Pemprov dan Pemda tidak hanya mengandalkan dana APBD tapi juga tetap memperhitungkan banyaknya investasi yang masuk yang bersumber pada sektor industri tersebut.
“Comparable tenaga kerja dengan tingkat hidup di Batam itu susah sebetulnya. Memang industri yang bergerak pada sektor maritim jika tidak banyak dieksplor juga harus diliat insentif yang harus diberikan oleh Pemerintah Pusat termasuk insentif terpadu dan lainnya. Ini harus secara keseluruhan,” ujarnya. (tra/sc) foto: tiara